Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
Rani, yang merupakan istri tersangka Aris Wahyudi, pemilik situs NikahSirri.com, mengatakan, bahwa sang suami pernah bercita-cita menjadi politisi. Namun pasca kalah dalam Pilkada Banyumas di tahun 2008, Aris mengalami gangguan jiwa.
"Suami saya agak gila semenjak beliau kalah Pilkada 2008 di Banyumas," katanya Rani di rumah kontrakannya, di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, usai mendampingi suaminya menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/9).
Dilansir Antara, Rani mengatakan, gangguan jiwa tersebut mulai nampak saat Aris terobsesi untuk bergabung menjadi warga negara AS lewat pembuatan buku yang berisi tentang keinginannya itu. Buku yang sarat kontroversi tersebut, kata dia, sempat diluncurkan dengan mengundang sejumlah wartawan dalam sebuah deklarasi yang dihadiri komunitas masyarakat yang menjadi pendukungnya.
"Sampai beliau (Aris) sempat mengeluarkan buku ingin bergabung dengan Amerika," katanya.
Perilaku gangguan jiwa juga kerap diperlihatkannya saat berkomunikasi dengan keluarga, yang terkadang omongannya tidak bisa dipahami melalui akal sehat.
"Kesehariannya kadang gila seperti itu, kadang normal. Memang kegilaannya itu tidak terlihat. Kegilaannya mengeluarkan buku yang kontroversi," katanya.
Namun Rani memastikan, gangguan jiwa pria yang mengaku sebagai lulusan bidang elektro University of Essex Inggris itu tidak sampai berujung pada kekerasan rumah tangga yang dialami istri dan tiga anaknya.
"Kalau kekerasan dalam rumah tangga tidak sampai seperti itu," katanya.
Rani mengaku, suaminya baru menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa, usai menjadi tersangka karena membuat situs NikahSirri.com, dan ditangkap pihak kepolisian pada Minggu (24/9) dini hari.
"Dia baru sadar sekarang atas kegilaannya selama menjalani pemeriksaan polisi," katanya.
Rani menambahkan, dirinya tidak pernah dilibatkan Aris selama persiapan peluncuran situs yang dimulai sejak 19 September 2017.
"Saya tidak tahu, beliau tidak pernah ngomong ke saya soal situs itu," katanya.
"Suami saya agak gila semenjak beliau kalah Pilkada 2008 di Banyumas," katanya Rani di rumah kontrakannya, di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, usai mendampingi suaminya menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/9).
Dilansir Antara, Rani mengatakan, gangguan jiwa tersebut mulai nampak saat Aris terobsesi untuk bergabung menjadi warga negara AS lewat pembuatan buku yang berisi tentang keinginannya itu. Buku yang sarat kontroversi tersebut, kata dia, sempat diluncurkan dengan mengundang sejumlah wartawan dalam sebuah deklarasi yang dihadiri komunitas masyarakat yang menjadi pendukungnya.
Nikahsirri.com (Foto: Antara/Sigid Kurniawan) |
"Sampai beliau (Aris) sempat mengeluarkan buku ingin bergabung dengan Amerika," katanya.
Perilaku gangguan jiwa juga kerap diperlihatkannya saat berkomunikasi dengan keluarga, yang terkadang omongannya tidak bisa dipahami melalui akal sehat.
"Kesehariannya kadang gila seperti itu, kadang normal. Memang kegilaannya itu tidak terlihat. Kegilaannya mengeluarkan buku yang kontroversi," katanya.
Namun Rani memastikan, gangguan jiwa pria yang mengaku sebagai lulusan bidang elektro University of Essex Inggris itu tidak sampai berujung pada kekerasan rumah tangga yang dialami istri dan tiga anaknya.
"Kalau kekerasan dalam rumah tangga tidak sampai seperti itu," katanya.
Rani mengaku, suaminya baru menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa, usai menjadi tersangka karena membuat situs NikahSirri.com, dan ditangkap pihak kepolisian pada Minggu (24/9) dini hari.
"Dia baru sadar sekarang atas kegilaannya selama menjalani pemeriksaan polisi," katanya.
Pemilik NikahSirri Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Jadi Bupati |
Rani menambahkan, dirinya tidak pernah dilibatkan Aris selama persiapan peluncuran situs yang dimulai sejak 19 September 2017.
"Saya tidak tahu, beliau tidak pernah ngomong ke saya soal situs itu," katanya.
Sumber: https://kumparan.com